Kendalikan Banjir di Bandung, Kolam Retensi Andir Senilai Rp 141 Miliar Dibangun


 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lagi menambahkan kemampuan infrastruktur pengaturan banjir di Bandung sama instruksi Presiden Joko Widodo lewat Perpres No 15 Tahun 2018 mengenai Pemercepatan Pengaturan Pencemaran dan Kerusakan Wilayah Saluran Sungai Citarum.


Sesudah Terowongan Nanjung dan Sudetan (Floodway) Cisangkuy, sekarang ini diawali pembangunan Kolam Penyimpanan Andir dan lima polder di Kabupaten Bandung selaku tambahan tampungan pengontrol banjir.


Diawalinya pembangunan itu diikuti dengan penempatan batu pertama atau groundbreaking di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, pada Kamis (10/12/2020) oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko, dan Bupati Bandung Dadang M Naser.


Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan kesuksesan Program Citarum Wangi membutuhkan sinergitas di antara Pemerintahan Pusat, Pemerintahan Wilayah, dan warga yang sudah disetujui dalam gagasan tindakan yang mengendalikan tanggung jawab semasing stakeholder.


Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil dalam sambutannya menjelaskan, pembangunan kolam penyimpanan Andir dan lima polder selaku usaha kerja sama Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Propinsi Jawa Barat dalam mengatasi banjir angin-anginan di daerah Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung.


ketahui langkah mudah untuk menang slot "Ini sisi dari usaha kita mengatasi banjir bukan hilangkan banjir. Diinginkan dengan pembangunan ini sanggup kurangi imbas banjir," tutur Ridwan.


Ridwan Kamil berterima kasih ke Kementerian PUPR yang sudah bersinergi bersama Pemerintahan Propinsi Jawa barat dan Pemda Kabupaten Bandung dalam membuat Kolam Penyimpanan Andir dan lima polder dengan bujet sejumlah Rp 141 miliar dan ditarget selesai pada Desember 2021.


"Pemerintahan Wilayah Propinsi Jawa Barat berterima kasih atas loyalitas pemerintahan pusat, yakni hadirnya danau penyimpanan atau kolam penyimpanan ke-2 sesudah Cieunteung," sebut Kang Emil.


Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menerangkan, pembangunan kolam penyimpanan Andir itu jadi sisi dari project pengendalian banjir Kabupaten Bandung yang telah diperkirakan.


"Kecuali ini, kita sudah membuat Sudetan Cisangkuy dan beberapa normalisasi anak sungai Citarum yang lain" kata Jarot.


Kolam Penyimpanan Andir direncanakan untuk sanggup memuat kubangan banjir sekitar lebih kurang 137 ribu mtr. kubik. Banjir yang umum menggenangi daerah Dayeuhkolot dan Baleendah nanti dapat diserap oleh kolam penyimpanan, dan dapat dipompa kembali pada sungai sesudah normal.


Kolam penyimpanan Andir akan dibuat di tempat selebar 4,85 hektar dengan luas wilayah tangkapan air (catchment tempat) 148,78 hektar, luas kubangan 2,75 hektar, dan volume tampungan sampai 137,500 mtr. kubik.


Disamping itu mulai dibuat lima polder, yaitu Polder Cipalasari-1 dengan catchment tempat selebar 29,79 hektar dan volume tampungan 1.125 mtr. kubik; Polder Cipalasari-2 (catchment tempat 11,79 hektar dan volume 1.125 mtr. kubik); Polder Cijambe Barat (catchment tempat 78,20 hektar dan volume 1.125 mtr. kubik); Polder Cijambe Timur (catchment tempat 58,60 hektar dan volume 1.125 mtr. kubik); dan Polder Cisangkuy (catchment tempat 7,85 hektar dan volume 450 mtr. kubik).


Awalnya Kementerian PUPR sudah lakukan pembangunan Kolam Penyimpanan Cieunteung dengan luas kubangan 4,75 Ha dan volume tampung 190.000 m3. Arah pembangunan Kolam Penyimpanan yang usai pada 2018 lalu ini untuk mereduksi banjir selebar 91 Ha (seputar 1250 bangunan/rumah) dan berpotensi selaku tempat rekreasi. Pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor PT. Nindya Kreasi - PT. Barata (KSO) dengan nilai kontrak Rp. 203 miliar.

Postingan populer dari blog ini

Direct cash based on performance

However by the end of June, the financial obligation was actually exposed

The psychological terrain is starting to shift.